Sabtu, 29 Oktober 2011

Air Tobat Adalah Air Paling Suci

Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan menyucikan diri. Bahkan, Allah bergenbira menerima tobat hamba-Nya, melebihi kegembiraan seseorang yang di sahara dalam keadaan putus asa karena unta yang membawa makanan dan minumannya kabur. Ketika ia mengantuk sejenak, kemudian tersadar, tiba-tiba untanya berdiri di dekat kepalanyaseperti keadaan semula, yaitu lengkap dengan makanan dan minuman yang dibawanya. Ia langsung bangkit memegang kendalinya seraya berseru dengan kegembiraannya yang meluap, sehingga ucapannya keliru, Ya Allah Engkau hambaku dan aku tuhanmu.

Mahasuci Allah, dan alangkah kasihnya Allah terhadap hamba-Nya. Ia menerima tobat hamba-Nya, memasukan mereka ke surga-Nya, dan memberikankeridhaan kepada mereka. Allah berseru kepada orang-orang yangberiman;

“Dan bertobatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”(An-Nuur, 24:31)

Tobat adalah membasuh hati dengan air mata dan hangatnya penyesalan. Ia adalah hangatnya hati, panasnya jiwa, hancurnya perasaan, dan linangan air mata. Ia adalah awal perjalanan menuju keridhaan Allah,modal dasar orang-orang yang beruntung, langkah awal orang yang ingin selamat, dan kunci keistiqamahan bagi orang yang agak menyimpang.

Orang yang bertobat merendahkan diri, merintih dan menangis. Hatinya bergemuruh saat orang lain tenang, takutnya menguat saat orang lainmerasa aman, dan jeritan hatinya tidak berhenti saat orang lain tidur. Ia berdiri dihadapan Rabb-nya dengan hati yang sedih, batin yang pilu, kulit yang mengerut, dan nurani yang menangis. Apabila teringat besarnya dosa yang dilakukan, kesedihannya semakin bertambah, hatinya semakin panas, napasnya tersengal, dan air matanya mengalir. Namun jiwanya meneguhkan tekad, "Besok saya akan berpacu mengejar ketinggalan, dan meringankan beban dunia agar dapat berjalan cepat, melintasi jembatan yang membentang di atas neraka Jahannam."
---
Dr.‘Aid AL-Qarni: Kiat Menjadi Wanita Paling Bahagia di Dunia &Akhirat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar